Ramalan pemenang Pilgub DKI 2017
mbah Subowo bin Sukaris
Ahok, Anies, dan Agus, tiga pasang cagub dan cawagub yang resmi bertarung pada pemilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.
Ketiga pasang cagub-cawagub diusung oleh koalisi parpol yang kita semua sudah tahu dibenggoli oleh dua mantan presiden, dan satu mantan kandidat presiden pada pilpres 2014 yang lalu.
Pertarungan memperebutkan DKI satu akan menentukan pertarungan pilpres 2019 yang akan datang. Mengapa?
Setelah muncul berhasil memenangkan pilgub DKI 1917, maka siapapun mereka, apa itu: Prabowo, SBY, atau Mega akan lebih mulus lagi bertarung untuk diri sendiri atau jagonya pada pilpres 2019.
Ahok, Agus, dan Anies bakal bertarung ketat, dan kami prediksi Ahok meraup 40-45-an persen suara , Anies 30-35-an persen, dan Agus 25-30-an persen.
Dengan prediksi di atas akan terjadi putaran kedua untuk mendapatkan sang pemenang dalam Pilgub DKI yang telah berlangsung untuk kesekian kalinya.
Pada prediksi di atas Agus dan gerbongnya akan menentukan siapa yang lebih unggul pada putaran kedua, jika suara konstituennya disalurkan melalui salah satu peserta Pilgub putaran kedua, maka dipastikan siapa yang didukungnya bakal mendapat 51% lebih.
Mega berseteru dengan SBY, dan Prabowo juga seteru Mega. Bagaimana jika mereka berdua (Sby dan Prabowo) kompak atau minimal salah satunya bersikap netral. Itulah yang bisa disaksikan pada putaran kedua.
Bagaimana hasil putaran kedua?
Kita ketahui bahwa gerbong Agus maupun gerbong Anis berbaris rapi gerbong parpol tertentu yang afiliasinya ke agama tertentu, secara kebetulan hal itu berseberangan dengan pribadi Ahok.
Dengan sendirinya koalisi parpol yang kalah maupun setengah kalah maka gerbong parpol yang dibawanya akan terpisah dari lokomotif untuk menentukan jalannya sendiri.
Dari kubu Agus dan Anies notabene diikuti oleh gerbong berpanji agama tertentu dapat diperkirakan mereka semua akan bersatu guna mendukung siapapun yang kelak tampil sebagai lawan daripada Ahok.
Akan tetapi Lokomotif dari pengusung Agus, yakni Demokrat bisa saja bertindak netral, sebagaimana biasanya yang menjadi ciri khas garis politik mantan Presiden SBY.
Walau kami punya prediksi mengenai perolehan suara yang mungkin diperoleh para kandidat, akan tetapi pertarungan pilgub DKI Jakarta 2017 kali ini memang boleh dikatakan pertarungan yang seimbang. Seimbang baik mengenai koalisi parpol pengusungnya maupun pribadi yang tampil sebagai petarungnya.
*****
Updated at: