Ramalan Joyoboyo Kiamat Bumi
mbah subowo
Bumi yang mengerikan dipenuhi oleh jejak kehidupan manusia tentu disaksikan oleh astronot di ISS maupun Tiangong. Wilayah segenap penjuru bumi apalagi di kota besar seluruh dunia sudah ditutupi dengan hutan beton. Polusi udara akibat bahan bakar dari berbagai pabrik dan mesin transportasi menyelimuti troposfir bumi.
Bagaimana Bumi tidak hangat tanpa adanya hutan-hutan terutama di kota besar yang tak terhitung jumlahnya itu. Bangunan beton tentu tidak mampu meredam bumi yang bertambah hangat. Dan upaya manusia untuk menangkal pemanasan global dengan kendaraan listrik dan sebagainya hanya mengurangi sedikit laju penghangatan bumi. Satu-satunya peredam alami bumi adalah adanya hutan-hutan ataupun letusan gunung berapi yang menghalangi sinar matahari.
Jika seluruh dunia menghangat terus: kutub kehilangan es, air laut permukaannya naik, dan sebagainya tentu belum cukup menghentikan laju naiknya suhu bumi. Gas-gas rumah kaca terlanjur dalam jumlah besar berada di atmosfir, sementara daratan sudah dipenuhi beton-beton, di seluruh dunia. Sementara hutan semakin tipis, kalah dengan yang namanya bangunan buatan makhluk bumi yang satu ini: manusia.
Manusia yang sangat cerdas akal dan ilmunya itu belum mampu mengatasi laju pemanasan global, karena hal itu menyangkut kehidupan mereka sendiri.
Banjir di mana-mana, gelombang panas di mana-mana merupakan tahap awal yang berlanjut dengan bencana lainnya.
Itulah sebabnya manusia ingin pindah ke planet lain, Mars contohnya. Karena bumi yang seperti mengerikan jika dilihat oleh awak ISS: seluruh dunia bercahaya di malam hari. Artinya itulah sember pemanasan global yang sesungguhnya. Area yang gelap di malam hari berarti hutan atau justru gurun pasir. Gurun pasir tidak akan meredam pemanasan global, kan?
Proyek Pangeran MBS dari Saudi ingin membangun padang pasir menjadi layak huni tentu sangat mendukung pengereman pemanasan global andai sekaligus bikin hutan-hutan dalam jumlah setara dengan gedung-gedungnya.
Ya, hanya hutan yang bisa menghentikan pemanasan global. Bukankah di sepanjang tol bisa ditanam pepohonan dalam jumlah fantastis? Atap-atap gedung dijadikan taman-taman. Dan seterusnya.
Sekian untuk sekali ini.
*****