NATO vs Pakta Warsawa versi baru
Mbah subowo
Aliansi militer Pakta Warsawa bubar seiring bubarnya Sovyet Uni 1992. NATO yang seharusnya ikut bubar justru semakin memperkuat diri, akibatnya sejak itu Rusia semakin gencar menciptakan berbagai senjata canggih salah satunya: Rudal Hipersonik berhulu ledak nuklir, dan sebagainya.
Anggota Pakta Warsawa dari Eropa Timur hampir seluruhnya telah hijrah menjadi anggota NATO. Rusia tertinggal sendirian sebagai benggolan Pakta Warsawa menghadapi kekuatan dari seluruh Eropa Barat dan Timur.
NATO yang berjumlah 30 negara, ibarat anak kecil suka main keroyokan melawan satu musuh saja: Rusia. NATO tetap ada memang fokus utamanya membentuk front Eropa bersatu untuk melawan Rusia. Rusia yang mewarisi kedigdayaan Sovyet Uni dalam bidang alutsista rupanya masih tetap unggul melawan NATO minus AS dan Britania.
Ibarat anak kecil juga Rusia yang terus berkutat membangun kekuatan militer, rupanya kini siap menggelar pasukan dan alutsista atas alasan merasa terancam oleh semakin banyaknya negara yang tergabung dalam NATO, bahkah hingga negara yang berbatasan langsung dengan Rusia, a.l. Lithuania cs. Usai menggelar pasukan besar-besaran di perbatasan Ukraina, Rusia menuntut jaminan keamanan hingga masa depan yaitu penghentikan NATO menerima anggota negara-negara bekas Sovyet Uni.
Itulah satu tujuan dan alasan Rusia bisa menggelar pasukan untuk mengepung Ukraina dari segala penjuru: Utara, Timur, dan Selatan baik dari darat maupun perairan, baru mengepung saja para intel Barat sudah koar-koar: invasi, invasi, invasi Rusia.
Perang intel sedang terjadi antara Barat dan Rusia. Putin mantan KGB sedang "ngerjai" intel Barat, latihan perang agar dianggap persiapan perang sungguhan, atau persiapan perang seolah sedang terjadi padahal benar-benar hanya menggelar latihan perang semata.
Rusia tampaknya cuma mau demo, dengan mengerahkan kekuatan militer besar-besaran untuk mengepung Ukraina. Setelah Ukraina terkepung apa yang bisa dilakukan oleh Barat/NATO? Jika mau Rusia hanya dalam hitungan jam bisa merebut ibukota Kiev. Sekali lagi Rusia Cuma mau demo.
Apa yang akan terjadi kemudian? Rusia menyerang Ukraina atau Rusia tidak melakukan apapun dan Barat sudah mengambil langkah menerima “sedikit” tuntutan Rusia. Sebaiknya ditunggu, biar waktu yang menjawab semua itu.
Barat tentu berharap terjadi perang agar ekonomi yang hancur akibat pandemi covid-19 bisa ditutup dengan berputarnya kembali roda kegiatan industri militer perlengkapan perang.
Sekian untuk sekali ini.
*****