Jayabaya tentang
fenomena viral
mbah subowo.
Sejak penemuan
transistor dan turunannya selanjutnya diaplikasikan untuk memancarkan gelombang
elektromagnetik yang biasa disebut “gelombang radio”, maka gelombang suara apapun dapat dikonversi menjadi gelombang elektromagnetik selanjutnya ditransmisikan kepada para pendengarnya.
Tatkala perang dunia
kedua berakhir, dan NKRI mulai berjuang mempertahankan kemerdekaan, peran Bung
Tomo, Bung Karno, dan Bung-Bung serta "Bing" atau pemimpin lainnya yang memanfaatkan pesawat radio untuk
mengumandangkan ucapan membakar semangat, hingga didengar hingga ke gunung-gunung, dan seluruh pelosok negeri.
Seorang penulis
besar Nusantara yang ikut revolusi kemerdekaan mengatakan, “Rakyat di
gunung-gunung akan berkaca-kaca kelopak matanya bila di hadapannya disebutkan
satu nama tokoh yang “viral” di jaman perjuangan, selanjutnya orang tersebut
akan membungkukkan badannya memberi hormat seolah ada sesuatu bayangan gaib
yang ajaib di hadapannya.”
Penulis besar itu
menduga mereka mungkin hanya mengenal suara sang tokoh pejuang tersebut karena
sudah mendengarkan suara tokoh tersebut melalui pesawat radio atau melalui
cerita orang lain yang mengenalnya melalui siaran radio.
Kini kemajuan TI
sudah melahirkan warga baru yang bersuara melalui media social internet dengan julukan keren:
netizen alias warga internet. Merekalah yang kini bersuara paling nyaring di
dunia maya. Sedangkan di dunia nyata terjadi perebutan ketenaran antara pejabat public,
wakil rakyat, selebritis/artis, ulama, dan sebagainya.
Kembali pada judul
di atas, warga internet atau netizen yang tengah naik pamor saat ini ialah para
pengunggah konten gambar bergerak berisi suara alias video. Apapun yang bisa
dianggap “viral” adalah sesuatu yang bisa disebut “berita” sesuai kaedah dalam
ilmu jurnalistik.
Sebelum munculnya
jejaring social semacam FB dan aplikasi sejenisnya, telah diramalkan oleh badan
intelijen sebuah Negara adidaya: “kelak di masa depan akan terjadi suatu masa tatkala
semua orang akan mengekspresikan dirinya sendiri melalui berbagai sarana yang
tersedia antara lain teknologi informasi.”
Selain badan
intelijen nomor satu di dunia, Jayabaya sang nujum masyhur se Nusa Antara juga
telah memprediksi dalam satu bait syairnya:
Sing suarane seru oleh
pengaruh (Jayabaya, 1100-an)
Kelak di masa depan
di jaman terbolak-balik barangsiapa yang bersuara paling lantang dengan media
apapun, maka dialah yang memperoleh dukungan serta bisa mempengaruhi dan
mengajak orang lain melakukan sesuatu secara bersama-sama untuk kepentingan
bagi diri mereka sendiri maupun masyarakat luas.
Sekian untuk sekali
ini.