Tiongkok menguasai Jawa seumur jagung
Mbah subowo
1370 Saka.
“Pasukan Laut Mongol yang menjalankan titah Kublai Khan, Mengki,
mendarat di Jawa pada awalnya disambut dengan baik oleh kawula Pribumi. Dengan
seribu jung bersenjata mereka sekali lagi mendarat di Gresik.”
Kekuatan Pasukan Laut Prabu Krtanegara yang lumayan besar,
memang sudah tidak ada lagi. Sebagai gantinya pasukan Laut yang terpecah-belah
tanpa ada yang mengendalikan lagi.
Pasukan Mongol itu merangsek masuk hingga wilayah Kediri,
dan menghancurkan keraton Jayakatwang. Tak ada penghalang bagi pasukan Mongol
menguasai keraton Kediri dan wilayah Jawa Timur selama seumur jagung.
Krtarajasa sendiri yang memimpin konsolidasi sisa pasukan
Singhasari ditambah sisa kekuatan Jayakatwang mulai merencanakan strategi
pengusiran pasukan Mongol. Memang dibutuhkan waktu untuk mengumpulkan kekuatan
guna menandingi pasukan Mongol yang berjumlah 200.000 ribu orang itu. Waktu
yang dibutuhkan Krtarajasa menjadikan pendudukan atas Tanah Jawa memang cuma seumur
Jagung. Dengan kekuatan yang berhasil dihimpunnya dari wilayah Barat, wilayah Selatan,
dan wilayah Timur seantero hutan Tarik. Maka markas pasukan Mongol di Pelabuhan
Gresik berhasil diserbu untuk dihancurkan, hingga sisa pasukan yang selamat
berusaha kembali ke kapal dan selanjutnya pulang ke Tiongkok.
Kekalahan pasukan Tiongkok di Jawa tentu saja kelak akan
dibalas dengan ekspedisi penghukuman kembali oleh Tiongkok.
Situasi politik di daratan Tiongkok selalu berubah, Kublai
Khan versi lanjutan dari Jengis Khan, merupakan symbol kebesaran bangsa Mongol,
selanjutnya Tiongkok dikuasai oleh bangsa selain Mongol. Kekaisaran Tiongkok yang
bukan bangsa Mongol tidak begitu peduli lagi bahwa mereka pernah dikalahkan di
Jawa. Sampai datanglah Dinasti Ming yang mengirimkan Laksamana Cheng Ho
menjalankan ekspedisi untuk mengagungkan Tiongkok. Pada dasarnya misi utama Kekaisaran Ming ialah
menyingkirkan keluar orang yang terlalu cerdas Cheng Ho agar tidak merecoki
kekaisaran Tiongkok. Kaisar bersedia memberikan apapun asalkan Cheng Ho berada
jauh dari daratan.
Sekian untuk sekali ini.
*****